Koleksi Kalimat Motivasi SBMPTN
Halo fighter,
Hari ini saya akan memberikan kumpulan
kalimat motivasi SBMPTN yang telah saya koleksi dari berbagai sosial media dan
grup yang saya ikuti. Sebenarnya, ini hanya menumpuk di HP saya. Dan saya
pikir, alangkah lebih baiknya kalau saya tuliskan semuanya disini agar kalian
juga bisa membaca kumpulan kalimat motivasi SBMPTN ini.
Ohiya, berbagai kalimat motivasi ini saya
dapatkan dari berbagai sumber yang berbeda. Maka dari itu, saya sangat
kesulitan untuk menjabarkan sumbernya satu per satu. Semoga si pembuat kalimat
memaklumi apa yang sudah saya lakukan. Saya juga yakin kalau si pembuat kalimat
motivasi ini malah sangat senang jika karyanya disebarluaskan.
Pada artikel ini, saya tidak hanya
menuliskannya begitu saja. Tapi saya akan menjabarkan maksud dari kalimat itu
satu per satu. Selamat membaca dan pahami baik-baik apa yang ingin saya
sampaikan.
(Urutan berdasarkan data yang tersimpan di
HP saya)
Jika semua harapan selalu terwujud, kelak kita akan lupa caranya berdoa.
Ini saya khususkan untuk kalian yang sedang
merasa gagal atau putus asa terhadap impian kalian. Ingatlah, ketika Tuhan
memupuskan harapan kalian, sesungguhnya Dia ingin kalian lebih dekat
kepada-Nya.
Kalian sudah baca tentang kisah juara umum yang gagal SBMPTN? Nah, disana poin pentingnya. Pada kisah itu, Tuhan ingin
menegur si 'aku' yang mungkin lupa untuk berdoa karena segala kemuduhan yang
didapatkannya. Ini hanya asumsi saya. Wallahu A'lam.
Kamu boleh jatuh
tapi jangan merapuh
perjuangan masih jauh
persiapkan diri dan jadilah
manusia yang lebih tangguh
Nah, saya suka pemilihan diksinya. Menurut
saya, kalimat di atas cukup jelas, bukan? Intinya, jangan menyerah, dimanapun
titik kalian sekarang karena perjalanan kalian masih sangat jauh. Segala jatuh
bangun bertujuan untuk membuat kalian jadi manusia tangguh.
Doaku hari ini: Tuhan, berikan aku petunjuk dalam membuat pilihan. Aku ingin tegas dalam memilih yang benar dan baik.
Nah, sudah baca artikel mengenai cerita motivasi SBMPTN: Memilnta yang terbaik? Ada suatu kesalahan besar yang
sebenarnya tanpa sadar kita lakukan, yaitu memaksa dalam berdoa.
Ya, bahkan terkadang kita menangis
tersedu-sedu karena betapa inginnya kita terhadap hal itu. Apakah itu salah?
Tentu saja tidak. Lalu, dimana letak kesalahannya? Kita lupa menambahkan
kalimat “Ya Tuhan. Apabila Engkau tidak meridhai apa yang saya inginkan, maka
saya yakin bahwa rencana-Mu pasti lebih indah daripada rencana saya.” Ucapan
itu yang ternyata seringkali kita lupakan.
Dalam setiap kisah sukses. Anda akan menemukan seseorang yang telah mengambil keputusan dengan berani.
Apa maksudnya? Ini untuk kalian yang sudah,
berani. Lalu, apa yang dimaksud dengan berani itu? Kalian yang sudah berani
bermimpi tinggi, berani melangkah, berani melakukan lebih baik dan lebih hebat daripada orang lain.
Kalian adalah orang yang sukses. Tentu
saja. Tapi satu hal yang harus kalian ketahui. Kalian sudah berada di jalan
yang benar, jalan yang bernama “kesuksesan”. Tapi tentu saja belum sampai.
Bagaimana untuk sampai? Terus berani, niscaya, garis finish itu akan tiba di
depan mata kalian.
Ini juga
berlaku untuk kalian yang sudah memutuskan untuk memilih gap year. Jika
kalian menganggap kalian adalah “zonk”. Itu salah besar, fighter. Penjelasan
mendalam mengenai gap year akan saya bahas di artikel yang lain (tunggu saja).
Untuk mencapai kehidupan yang serba mudah, kita mesti melalui proses yang tidak mudah.
Coba kalian sebutkan salah satu nama orang
yang sukses. Saya yakin, perjalanan yang mereka lalui pasti tidak mudah. Kalian
tidak setuju dengan apa yang saya katakan? Bahkan orang sukses itu pun menyangkal
kalimat di atas, dia tidak pernah melalui proses yang sulit?
Mungkin ada hal yang tidak disadarinya.
Atau mungkin, dia malah menganggap kesulitan-kesulitan yang biasanya orang
‘keluhkan’ itu menjadi sesuatu yang menyenangkan. Dengan kata lain, dia
menikmati prosesnya. Tanpa sadar, kesuksesan itu sudah di depan mata. Ga percaya?
Nanti akan saya bahas di artikel lain.
Aku pernah merasakan segala kepahitan dalam
hidup dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia.
Mungkin kalian sudah familiar dengan
kalimat ini. Tentu saja banyak sudut pandang untuk menjelaskan kalimat di atas.
Tapi, kali ini saya akan menyorotinya dari segi berharap.
Kenapa berharap kepada manusia itu pahit?
Karena tanpa sadar, kita mulai mengenyampingkan Tuhan. Masih ingat dengan
perkataan saya mengenai cara berdoa, yang terkadang kita lupa menambahkan rasa
pasrah setelahnya? Tujuannya adalah agar kita tidak salah dalam ‘berharap’.
“Saya ingin lulus di Universitas X jurusan
Y.” Tanpa sadar, kita malah berharap si panitia, rektor, atau siapapun yang
mengoreksi atau menilai hasil tes kita akan meluluskan kita. Atau berharap soal
yang keluar mudah dan bisa kita kerjakan dengan baik.
Kita lupa bahwa semua itu bersumber pada
Tuhan. Lalu, kenapa tidak langsung berdoa pada pemiliknya? Apapun yang kita
harapkan, berdoalah pada pemiliknya, yaitu Tuhan.
Orang yang mencoba meremehkan kita sebenarnya hanya mencoba menciutkan kita sebesar ukuran diri mereka sendiri.
Terkadang, hal yang paling mudah merobohkan
kita adalah orang lain. Tentu saja itu wajar. Tapi, coba kalian pikir,
memangnya mereka siapa? Mereka tidak punya hak sama sekali untuk menjatuhkan
kalian.
Jangan biarkan mereka merajalela di otak
dan hati kalian. Tapi, biar bagaimanapun, mereka orang baik, loh. Kok maunya
sih mereka malah memusingkan langkah kalian, bukannya memikirkan langkahnya sendiri.
Wallahu A'lam. Positif thinking. Ambil hal yang baik, tinggalkan yang buruk.
Ketika kerja kita tidak dihargai, maka saat itu kita sedang belajar tentang ketulusan.
Kalian seringkali bertanya,
Kenapa sih aku ga ngerti-ngerti materinya?
Kenapa aku ga lulus SNMPTN?
Kenapa aku gagal di SBMPTN padahal aku
sudah usaha maksimal?
Coba tanyakan pada dirimu. Seberapa tulus
kamu belajar. Coba deh saya tanya, apa tujuanmu belajar semua itu? Untuk dapat
nilai yang bagus? Salah. Supaya lulus SBMPTN? Salah. untuk menimba ilmu? Benar.
Seringkali kita tidak menyadari kalau
ternyata kita ‘kurang ikhlas’ dalam melakukan sesuatu. Kita hanya fokus pada
target dan mimpi. Sudahlah, lupakan semua itu. Fokuslah pada prosesmu.
Sama halnya dengan blog ini. Saya
sebenarnya tidak tahu apa tujuan saya menuliskan semua ini. Saya hanya suka,
saya ingin berbagi, dan saya ingin ada hal dalam diri saya yang bermanfaat bagi
orang lain. Saya tidak peduli seberapa banyak orang yang menghargainya. Karena
saya hanya menikmati proses menulisnya. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi
suatu saat nanti. Wallahu A'lam.
Hidup ini bukan tentang seberapa sering kamu terjatuh. Tapi seberapa sering kamu bangkit setelah jatuh.
Mungkin kalimat ini sudah sangat familiar,
ya. Tapi saya suka. Ketika kita ada di titik gagal, titik yang menurut kita
paling jatuh, orang tidak peduli, fighter. Percuma kalian menunjukkan betapa
terpuruknya kalian, menjauh karena malu, mengurung diri di kamar, menganggap
diri kalian bodoh.
Untuk apa, orang tidak peduli, fighter.
Orang hanya akan meilirik ketika kalian sudah bangkit. Bahkan bangkit
berkali-kali. Dan jikalaupun ada yang peduli dengan keadaan jatuh kalian, jaga
orang itu baik-baik.
I never dreamed about success. I worked for it.
Sepertinya, maksud dari kalimat ini sudah
pernah saya jabarkan tadi. Intinya, lupakan targetmu, nikmati saja proses
pecapaiannya.
Manusia diberi dua tangan Satu untuk membantu diri sendiri. Satunya lagi untuk membantu orang lain.
Tentu kalian mengerti, kan, maksud kalimat
tersebut. Jadi, kalau saat ini kalian hanya fokus belajar SBMPTN dan
menghiraukan lingkungan sekitar kalian, jangan. Manfaatkan anugerah dari Tuhan
itu. Gunakan tangan yang satunya untuk membantu orang lain.
Bahkan, kalau bisa, bantu orang lain untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan. Saya tidak berani menyebutkan apa
manfaatnya bagi kalian. Tapi bukankah sudah saya katakan kalau tidak usah
terlalu fokus pada ‘untuk apa’, lakukan saja, ikhlas. Wallahu A'lam.
Harimau menakutkan bukan karena taring dan cakarnya. Tapi ia menakutkan karena tatapannya yang penuh percaya diri.
Mungkin banyak penafsiran dari kalimat di
atas. Tapi, menurut saya, kita tidak perlu menunjukkan kehebatan dan kelebihan
yang kita miliki. Tapi, kita harus memiliki kepercayaan yang tinggi pada diri
kita sendiri kalau kita mampu.
Kita tidak pernah tahu usaha keberapa yang akan berhasil, seperti kita tak pernah tahu doa mana yang akan dikabulkan. Keduanya sama. Perbanyaklah.
Ini adalah kalimat motivasi yang paling
saya sukai. Benar sekali. Kita tidak tahu persis dimana garis finish kesuksesan
itu. Yang harus kita lakukan adalah terus melangkah dan berdoa.