Friday, October 20, 2017

Tips Menghilangkan Rasa Malas Belajar SBMPTN

Tips Menghilangkan Rasa Malas Belajar SBMPTN

                                                      

Halo fighter,

Saya asumsikan bahwa kamu yang sedang membaca artikel ini mengalami masalah 'malas belajar SBMPTN'. Baiklah, saya akan mencoba membantu kamu untuk menghilangkan rasa malas tersebut dengan memberikan suatu terapi sederhana.

Selamat membaca dan pahami baik-baik apa yang saya tuliskan.


Seperti biasa, sebelum memulai terapi ini. Saya akan bertanya kepada kalian terlebih dahulu.

Ikuti perintah saya baik-baik:

Beri poin 1 hingga 10 terhadap masing-masing pertanyaan yang saya ajukan. Semakin besar poin yang kamu berikan, berarti semakinbesar kemauanmu untuk menghilangkan rasa malas belajar SBMPTN.

Saya perjelas terlebih dahulu. Ini adalah penilaian secara subjektif. Jadi, kamulah yang menjadi penilai untuk diri kamu sendiri. Semakin kamu jujur, semakin besar kemungkinan terapi ini akan berhasil.

Jadi, berhasil atau tidaknya terapi ini bergantung pada diri kamu sendiri. Disini saya hanya berperan untuk mengarahkan kamu.

Pertanyaan saya adalah:
1. Seberapa ingin kamu lulus SBMPTN? (beri poin 1-10)
2. Seberapa ingin kamu membahagiakan orangtua atau orang yang kamu sayangi? (beri poin 1-10)
3. Seberapa takut kamu gagal SBMPTN? (Semakin besar poin, semakin takut)
4. Seberapa ingin kamu berkorban untuk belajar SBMPTN? (beri poin 1-10)


Sudah? Totalkan poin kalian dari empat pertanyaan yang tadi saya ajukan.

Jika total poinmu lebih dari dua puluh, kamu boleh lanjut. Jika kurang, mohon maaf. Sebaiknya kamu mundur dulu. Karena apa? Karena terapi ini hanya akan berhasil untuk orang yang "mau" bukan orang yang sombong.

Kenapa saya bilang sombong? karena keinginan lulus, membahagiakan orang tua, takut gagal, dan mau berkorban kamu sangat rendah. Bagaimana kamu bisa lulus, kemauan saja tidak ada?


Baiklah, saya asumsikan bahwa kamu yang masih lanjut  membaca tulisan ini memiliki total poin lebih dari dua puluh. Jika kalian yang sombong tadi masih memaksakan diri untuk lanjut, tidak masalah. Tapi saya sangat tidak bisa menjamin terapi ini akan berhasil.

Saya membagi tips menghilangkan rasa malas belajar SBMPTN menjadi dua bagian, yaitu dengan cara inside dan outside. Kedua aspek ini tentunya berbeda, namun saling berhubungan dan mempengaruhi. Saya sarankan kamu untuk mengikuti keduanya agar hasil terapi ini lebih optimal.



Inside

Dari judulnya saja kamu sudah tahu kalau ini adalah solusi yang berasal dari diri kamu sendiri. Lalu, apakah solusi untuk menghilangkan rasa malas itu?


* Tentukan Tujuan yang Jelas


Tanpa tujuan, perahu hanya akan terombang ambing tak tentu arah. Kalaupun sampai, belum tentu akan tiba di pulau yang diinginkan. Bisa saja tersesat atau terdampar.

Begitu juga kamu. Tanpa tujuan hidup yang jelas, kamu akan terombang-ambing di lautan hidupmu. Pantas saja kamu merasa malas, karena kamu tidak punya tujuan.

Sekarang, buatlah tujuan yang jelas. Bukan hanya "lulus SBMPTN". Lebih spesifik. Misalkan, saya ingin lulus Statistika UGM melalui jalur SBMPTN (Amin).

Sudah? Kalau belum, coba pikirkan baik-baik lagi tentang jurusan impianmu.


*Buat Program Belajar yang Jelas


Seringkali kita menjadi malas karena kita tidak punya program belajar yang jelas. Belajar terasa kacau karena kita tidak punya aturan belajar.

Nah, mulai sekarang, buatlah program belajarmu sendiri. Sedikit-sedikit tapi efektif. Apa gunanya punya waktu belajar yang banyak tapi tidak efektif?


* Disiplin tapi Fleksibel


Setelah membuat program belajar, terapkan program tersebut secara disiplin, tapi fleksibel. Bagaimana maksudnya?

Ikuti aturan-aturan belajar yang sudah kamu buat sendiri. Berdisiplinlah. Tapi, jika ada suatu hal yang menyebabkan kamu malas untuk mengerjakannya, hentikan terlebih dahulu. Refreshing. Jangan memaksakan diri, belajarmu tidak akan efektif.


* Ciptakan Rangsangan untuk Belajar


Ketika malasmu menghinggapi. Carilah suatu rangsangan yang membuat malas itu musnah. Ada dua rangsangan yang  mampu menghindari rasa malas, yaitu hukuman dan hadiah.

Nah, kamu pilih salah satu atau bahkan keduanya. Kenapa? karena masing-masing orang berbeda, ada yang lebih menyukai rangsangan untuk menyenangi sesuatu (karena ada hadiah), ada juga yang menyukai rangsangan karena takut pada sesuatu (karena ada hukuman).

Jika kamu lebih menyukai hadiah, buatlah suatu perjanjian dengan dirimu sendiri (atau bisa mengutarakannya kepada orang lain) tentang hadiah/keuntungan apa yang akan kamu dapatkan jika kamu belajar atau lulus.

Misalkan:
Saya akan liburan selama seminggu kalau saya lulus SBMPTN.
Saya akan menonton film X kalau saya berhasil mengerjakan soal-soal ini dengan benar.
Saya akan mendengarkan lagu Y kalau saya sudah berhasil memahami materi stokiometri.

Hadiah tidak harus dari hal-hal besar. Bisa sederhana atau sepele. Yang terpenting adalah hal tersebut bisa merangsangmu untuk bersemangat.

Jika kamu lebih menyukai hukuman, buatlah suatu perjanjian yang berupa hukuman. Hukuman ini bisa kamu minta dari orang lain.

Misalkan,
Saya akan menembak sahabat pria saya kalau saya tidak berhasil mengerjakan soal ini dengan benar.
Saya akan mengurung diri di kamar kalau saya tidak lulus SBMPTN.
Saya tidak akan tidur sebelum materi ini habis saya baca.

Nah, setelah kamu membuat perjanjian-perjanjian sederhana itu, maka berkomitmenlah. Apalagi jika perjanjian sederhana itu tidak melibatkan orang lain, hanya dirimu sendiri. Maka godaanmu untuk tidak berkomitmen cenderung sangat besar.

Singkatnya begini, jika kamu tidak berkomitmen pada perjanjian itu, itu sama saja kamu membohongi diri kamu sendiri. Lihatlah, diri sendiri saja kamu bohongi, apalagi orang lain. Sadarkah kamu betapa buruknya sifat itu.


* Berkhayal


Sekarang, bayangkan kalau kamu lulus SBMPTN. Bayangkan betapa senangnya kamu, orang tua, dan orang-orang yang ingin kamu bahagiakan ketika kamu lulus. Bayangkan itu benar-benar terjadi. Maka niscaya alam akan menarik khayalan itu, menyampaikannya pada Tuhan dan semoga dikabulkan, amin.

Setelah itu, hentikan khayalan itu. Lihatlah kenyataan yang sebenarnya. Kelulusan itu belum sepenuhnya nyata. Sekarang, buatlah itu menjadi kenyataan dengan cara tidak malas dalam belajar.

*Jangan Salah Fokus


Pada poin di atas, saya memang menyuruhmu untuk berkhayal, menentukan target ataupun tujuan yang ingin kamu capai. Tapi, bukan berarti itu adalah pusat konsentrasimu. Dengan kata lain, kamu jangan salah fokus pada poin-poin di atas.

Bagaimana maksudnya?

Sekarang, kamu sudah menentukan hal-hal yang ingin kamu capai. Selanjutnya, fokuslah pada proses menuju pencapaian itu.  Jangan salah menaruh kemalasan. Tentu saja rasa malas itu terus menghinggapi kalau kamu hanya fokus pada hal yang ingin kamu capai.

Karena apa? Karena semuanya hanya menggantung dalam khayalanmu. Maka dari itu, keluarkan semua khayalan itu, buatlah menjadi kenyataan. Lakukan, belajarlah.

Sekarang, carilah kenyamananmu dalam belajar. Cari hal apapun yang membuatmu nyaman dan tidak merasa terbebani untuk belajar.

Entah itu sambil mendengarkan musik, sambil makan, dalam keadaan sunyi, bersama teman, diajarkan oleh guru, mengajari orang lain, dsb.

Tentunya saya tidak akan membatasi dan mengatur cara belajar kamu. Cara belajar masing-masing orang berbeda. Yang terpenting adalah bagaimana kamu mencapai rasa nyaman itu.


Outside

Nah, selain solusi yang berasal dari diri kamu sendiri, ada juga solusi yang berasal dari orang lain. Yuk, simak apa saja yang bisa menghilangkan rasa malasmu.

*Cari Motivasi


Mengapa ini saya letakkan pada poin yang pertama? Karena dengan mendapatkan motivasi, kamu cenderung akan tersugesti untuk bergerak dan melakukan hal yang lebih baik lagi. Itu tergantung seberapa hebat motivator itu mengarahkanmu dan bagaimana lunaknya hati kamu untuk menurut.

Kita bisa mendapatkan motivasi dari banyak hal dan banyak cara. Bisa dari video di youtube, buku motivasi, cerita-cerita tentang sukses dan gagal orang lain, atau bahkan dari tanggapan remeh orang lain.

Jadikan semua reaksi orang lain terhadap impianmu sebagai motivasi. Entah itu reaksi yang negatif ataupun positif. Semuanya harus kamu sulap menjadi rangsangan yang positif untuk mendukung impianmu.


*Olahraga secara Rutin


Dengan berolahraga, otak kita akan terasa lebih fresh. Coba buatlah suatu perbandingan antara saat kamu belajar tanpa berolahraga secara rutin dan saat kamu belajar dengan olahraga secara rutin.

Saya yakin, otakmu akan lebih cepat mencerna saat kamu memiliki keteraturan dalam berolahraga. Ga percaya? Coba saja.

*Mendekatlah dengan Orang yang Positif


Sangat saya sarankan untuk memiliki minimal satu saja teman yang dapat saling mengingatkan. Ini sangat penting untuk mengontrol dirimu karena terkadang kita mengalami kesulitan untuk mengontrol diri kita sendiri.

Dengan memiliki teman atau orang yang positif di sekitar kita, kita akan terbawa arus positif tersebut. Jadi, sangat saya sarankan agar saat ini  kamu tidak salah dalam bergaul.


*Beri Bantuan untuk Orang Lain

Percaya atau tidak, cara ini sangat ampuh. Kenapa? Karena Tuhan itu sangat adil. Dia tidak akan membiarkan semua yang kamu lakukan itu sia-sia.

Jika kamu ingin lulus, maka bantulah orang lain untuk lulus. Jika kamu ingin diberi semangat, maka berilah orang lain semangat. Jika kamu ingin dihargai, maka hargailah orang lain.

Sederhana, bukan? Karena Tuhan itu tidak tidur, Maha Mengetahui. Dia tidak akan membiarkan orang yang sibuk membantu orang lain terlantar hidupnya. Percaya deh.



1 komentar so far

wihh nice info
kunjung balik, di web kami banyak penawaran dan tips tentang kesehatan
Ada artikel menarik tentang obat tradisional yang mampu menyembuhkan penyakit berat, cek yuk
Golden Gamat Sinusitis
Golden Gamat Keloid
Golden Gamat Asam Lambung


EmoticonEmoticon