Monday, October 23, 2017

Ingin Lulus SBMPTN? Hijrah, yuk!

Ingin Lulus SBMPTN? Hijrah, yuk!

Artikel ini mengajak pembaca untuk mengubah sifat dan perilakunya supaya bisa lulus SBMPTN




Halo fighter,
Untuk kalian yang semangatnya sedang menggebu-gebu ingin impiannya terwujud, terapi sama saya, yuk.

Yuk, kita hijrah!


 Stop bilang saya ingin
 Yuk, bilang saya akan


Nah, apa maksud dari judul di atas? Saya ingin mengajak kamu untuk mengubah ucapan-ucapan menjadi doa sungguhan.

Ketika kita mengucapkan,
"saya akan lulus di jurusan X universitas Y", maka niscahya alam akan menarik ucapan kita tersebut, lalu bisa saja dikabulkan, Wallahu A'lam.

Nah, tidak ada salahnya kita mengubah ucapan yang awalnya hanya "saya ingin" menjadi "saya akan"

Yuk, mulai sekarang kita lebih berpikir positif. Insha Allah, kita akan lulus SBMPTN.


Stop berharap pada Universitas,
Yuk, berharap pada Tuhan.


Seringkali kita salah dalam berharap. Secara tidak sadar, kita malah berharap pada universitas atau tim pengoreksi agar berbaik hati meluluskan kita.

Nah, kita ibaratkan kalau sekarang kamu ingin masuk ke sebuah rumah. Rumah itu dijaga oleh satpam. Nah, daripada kamu memohon pada satpam untuk masuk ke rumah, lebih baik kamu langsung menelpon pemiliknya untuk mengizinkanmu masuk.

Yuk, ubahlah perasaaan tersebut. Apapun yang kalian minta, berharaplah sepenuhnya pada Tuhan. Karena tim pengoreksi ataupun pihak universitas itu semua milik Tuhan. Jadi, mintalah pada pemiliknya.

Ubahlah ucapan "luluskan saya di jurusan X universitas Y" menjadi
"luluskan saya di tempat terbaik menurut-Mu"


Masing-masing dari kita memang memiliki mimpi dan keinginan yang berbeda. Tentu saja tidak salah.

Tapi, jangan sampai keinginan dan mimpi itu membuatmu buta. Kenapa?

Kamu ibaratkan kalau kamu sedang menaiki perahu. Kamu punya dayung. Kamu yang berhak mengatur kendali. Ke kanan, kiri, cepat, lambat, kamu sendiri yang menentukan.

Tapi, kamu harus tahu kalau ada arus. Arus itu adalah takdir Tuhan yang bisa menenggelamkan atau malah membuat laju perahumu makin cepat.

Jadi, apapun yang terjadi kelak, itu adalah  pilhan terbaik menurut Tuhan.


Ubah titik fokusmu,
dari fokus pada target menjadi fokus pada proses


Ketika kamu punya keinginan yang menggebu-gebu, maka jangan salah memusatkan perhatianmu.

Bagaimana maksudnya?  Jangan terlalu fokus untuk mencari cara bagaimana agar kamu lulus. Tapi, bagaimana caranya agar kamu mencintai proses yang sedang kamu jalani.

Kenapa? Karena ketika kamu sudah mampu mencintai proses itu, menjalaninya dengan ikhlas tanpa paksaan, maka tidak terasa kamu telah hampir tiba di titik finish itu.

So, ubah yuk!


 Berhenti terus berkhayal, lakukan!


Berkhayal memang tidak salah. Tapi jangan kelamaan. Luangkan saja waktu sekitar lima menit untuk berkhayal tentang impian kamu.

Setelah itu, bangunlah, keluarkan impianmu itu menjadi kenyataan.

Kamu tidak ingin hanya terus-terusan bermimpi, kan?



 Jika ingin X, maka kamu harus membantu orang agar X


Pada artikel sebelumnya, ada suatu kalimat motivasi yang menyatakan kalau manusia diberi dua tangan. Yang satu untuk membantu diri sendiri. Yang satu untuk membantu orang lain.

Nah, ketika kamu ingin lulus SBMPTN, gunakan satu tanganmu untuk berusaha, belajar, dan ikhitar apapun yang berdampak baik untuk dirimu sendiri.

Gunakan tangan yang satunya untuk membantu agar orang lain juga lulus. Dengan cara apapun, terserah kamu.

Entah itu mendengarkan keluhan dia, membagikan soal atau materi yang berguna, memberi motivasi, bahkan hanya sekedar mengingatkan.

Apapun yang terjadi pada orang itu kelak, yang terpenting adalah niat kamu tulus untuk membantu.

Saya pernah membaca suatu pengalaman orang lain. Disana, orang itu menyebutkan kalau ikhtiar untuk lulus  bukan cuma dengan belajar dan berdoa semaksimal mungkin, tapi ada ikhtiar yang lain.

Kenapa? Akan saya bahas di artikel lain. Tidak disini.


Nah, itu dulu yang bisa saya sampaikan untuk memotivasi kamu, fighter. Kita akan lulus SBMPTN  di tempat terbaik menurut Tuhan. Amin. Semoga berkah.

This Is The Newest Post


EmoticonEmoticon